No | Hewan | Ciri Khusus | Fungsi |
1 | Semut | dua buah antena yang terdapat di atas kepala. | Untuk membau, menyentuh, menangkap getaran bunyi, dan an-nur interaksi dengan sesamanya. |
2 | Ular | Susunan rahang longgar dan dapat membuka sangat lebar. | Untuk menelan mangsa yang lebih besar dari ukuran badannya sendiri. |
3 | Bebek | Bentuk paruh bebek yang pipih dan lebar | Memudahkan dalam mencari cacing atau makan yang ada di dalam lumpur. |
4 | Unta | Kaki dengan ukuran besar dan luas. | Untuk memudahkan berjalan di atas pasir tanpa terperosok. |
Contoh lain dari adaptasi morfologi pada hewan adalah bentuk paruh dan kaki pada burung.
No | Bentuk Paruh Burung | Ciri- Ciri | Fungsi | Contoh |
1 | Pemakan biji-bijian | Bentuk Paruh Runcing, pendek, dan tebal. | Menghancurkan biji-bijian | Burung pipit, kenari |
2 | Pemakan Serangga | Bentuk paruh runcing dan panjang | Mencari serangga yang bersembunyi di dalam batang pohon | Burung pelatuk |
3 | Pemakan Cacing | Bentuk paruh mnyerupai sudut dengan pangkal bergerigi | Mencari makanan di tempat yang berlumpur dan berair. | Bebek |
4 | Pemakan Ikan | Bentuk paruh panjang dan berkantong | Memudahan untuk menangkap ikan di kolam atau danau. | Burung Pelikan |
5 | Pemakan Daging | Bentuk paruh runcing,tajam, dengan ujung runcing dan agak membengkok | Mengoyak daging hewan yang dimangsa | Elang, rajawali |
No | Ciri-Ciri | Fungsi | Contoh | |
1 | Jari kaki kecil | Memanjat kayu di pohon | Burung Pelatuk | |
2 |
| Jari kaki panjang dengan telapak kaki yang datar | Bertengger di ranting pohon | Burung pipit, kenari |
3 |
| Jari kaki besar, kuat dan telapak kakinya mendatar | Mengais tanah saat mencari makan | Ayam |
4 |
| Jari kaki berselaput | Memudahkan berenang dalam air | Bebek, pelikan |
No | Jenis mulut Serangga | Ciri-ciri | Fungsi | Contoh |
1 | Mulut Penyerap | Mempunyai alat penyerap seperti gabus | Menyerap makanan cair | Lalat |
2 | Mulut Penghisap | Mempunyai Bentuk yang panjang seperti Belalai yang dapat dijulurkan dan digulung | Menghisap madu dari bunga | Kupu-kupu |
3 | Mulut Penjilat | Mempunyai bentuk yang panjang | Menjilat nektar yang ada pada bunga | Lebah |
4 | Mulut penggigit dan pengunyah | Terdapat gigi gigi kecil | Mengunyah makanan berupa daun | Jangkrik |
5 | Mulut penusuk dan penghisap | Berbentuk panjang dan runcing | Menusuk kulit hewan ataupun manusia | Nyamuk |
No | Hewan | Ciri Khusus | Fungsi |
1 | Kelelawar | Indera pembau dan pendengaran yang tajam | Untuk mencari makan pada malam hari tanpa menabrak benda-benda yang dilaluinya |
2 | Unta | Punuk unta | Menyimpan serta menyediakan makanan dan air |
3 | Burung Hantu | Penglihatan tajam | Melihat di malam hari |
Terdapat beragam jenis makhluk hidup yang berdmapingan dengan kita. Setiap makhluk hidup perlu melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan agar dapat bertahan hidup. Penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan dengan tujuan mempertahankan diri disebut adaptasi. Proses adaptasi akan selalu dialami oleh makhluk hidup mulai dari penyesuaian karakteristik tubuh bahkan tingkah laku agar diterima oleh kondisi lingkungannya.
Pengertian adaptasi menurut para ahli Pengertian adaptasi menurut beberapa ahli,sebagai berikut:
Lamarck (1744-1829) Adaptasi merupakan perubahan yang dilakukan oleh makhluk hidup dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, di mana tingkat perkembangan suatu organ sebanding dengan penggunanya.
Rohadi (2016) Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Penyesuaian ini berupa bentuk tubuh, penyesuaian tingkah laku, dan penyesuaian bentuk tubuh. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan adaptasi adalah untuk mempertahankan kelangsungan hidup dari ancaman musuh, termasuk situasi di sekitar organisme tersebut. Makhluk hidup yang mampu beradaptasi dengan lingkungan akan bertahan hidup, sedangkan makhluk hidup yang tidak mampu menyesuaikan diri berisiko mengalami kepunahan. Jenis-jenis adaptasi makhluk hidup Cara adaptasi tiap makhluk hidup berbeda-beda. Berikut jenis-jenis adaptasi makhluk hidup: Adaptasi morfologi Adaptasi morfologi adalah jenis adaptasi di mana makhluk hidup melakukan penyesuaian dengan mengubah bentuk organ atau struktur tubuh terhadap lingkungannya. Bagian-bagian tubuh yang dapat diubah oleh makhluk hidup biasanya adalah alat gerak, bentuk mulut, maupun bentuk tubuh secara keseluruhan. Selain itu, penyesuaian ini dilakukan agar mendapatkan makanan serta bentuk tubuh yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Contohnya, daun kaktus yang berbentuk duri dengan tujuan mengurangi penguapan, kaki selaput pada bebek untuk memudahkan berjalan di lumpur, paruh ayam yang memudahkan mencari makan, dan lain sebagainya.
Adaptasi fisiologi Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian metabolism atau fungsi kerja organ makhluk hidup terhadap kondisi lingkungan sekitar. Adaptasi jenis ini merupakan jenis penyesuaian diri yang paling sulit diidentifikasi, karena proses ini terjadi di dalam tubuh sehingga tak dapat dilihat oleh mata. Biasanya jenis adaptasi ini meliputi organ pernapasan, organ sirkulasi darah, organ pencernaan, dan beberapa organ lainnya.
Contohnya, cumi-cumi mengeluarkan tinta hitam saat sedang dalam kondisi bahaya, ikan yang hidup di laut lebih sedikit mengeluarkan urine dibanding ikan yang hidup di air tawar, unta memiliki kantung air di punuknya sebagai cadangan air, dan sebagainya. Adaptasi tingkah laku Adaptasi tingkah laku merupakan jenis penyesuaian diri berupa penyesuaian tingkah laku makhluk hidup terhadap situasi serta keadaan di lingkungan tempat tinggal. Secara umum, adaptasi tingkah laku selain untuk memperoleh makanan, juga untuk melindungi diri dari serangan musuh. Contohnya, putri malu yang mengatupkan daunnya saat disentuh, bunglon yang berubah warna menyesuaikan lingkungannya agar tak terlihat oleh musuh, kura-kura masuk ke dalam cangkangnya agar terhindar dari predator, dan lain-lain.
Bentuk Penyesuaian Diri Mahluk hidup Dengan Lingkunganya. Tujuan Adaptasi Hewan dan Tumbuhan. Setiap makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkunganya. Adaptasi adalah cara makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dalam mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya akan dapat bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis. Kemampuan adaptasi makhluk hidup dapat dikelompokan menjadi 3 jenis, yaitu:
Adaptasi terbagi atas tiga jenis. Jenis-jenis adaptasi antara lain, yaitu:
Adaptasi Morfologi, adalah adaptasi yang berupa penyesuaian bentuk tubuh. Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan jelas. Sebagai contoh: paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya dan tempat untuk mencari makanannya.
Adaptasi Fisiologi, adalah adaptasi yang meliputi penyesuaian fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak.
Adaptasi Tingkah Laku, adalah adaptasi berupa penyesuaian tingkah laku makhluk hidup sesuai dengan kondisi dan keadaan lingkungannya.. Misalnya: ikan paus yang sesekali menyembul ke permukaan untuk mengambil udara, bunglon merubah warna kulitnya menyerupai tempat yang dihinggapi.
Adaptasi morfologi pada hewan
Burung memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis mangsa yang dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang dimakannya, bentuk kaki burung dikelompokkan menjadi lima,
(1) Kaki bebek mempunyai selaput renang diantara jari kakinya. Kaki tersebut untuk berjalan di lumpur atau membantu saat berenang.
(2) Kaki burung pipit mempunyai jari-jari yang panjang, terletak dalam bidang datar, dan berfungsi untuk untuh hinggap pada ranting-ranting pohon.
(3) Kaki ayam panjang dan tegak untuk berjalan di darat dan mengai makanan di tanah.
(4) Kaki burung elang pendek dan bercakar tajam berfungsi untuk mencengkeram mangsanya.
(5) Kaki burung Kakaktua mempunyai dua buah jari yang mengarah ke depan dan dua jari mengarah ke belakang berfungsi untuk memanjat.
(6) Bentuk kaki burung pelatuk mempunyai dua jari mengarah ke depan dan dua jari mengarah ke belakang untuk memanjat.
Mulut kupu-kupu mempunyai alat pengisap. Kupu-kupu menggunakan mulut ini untuk mengisap sari madu (nektar) pada bunga. Nyamuk mempunyai bentuk mulut penusuk dan pengisap. Mulut ini dapat mengisap makanan berupa darah manusia atau hewan. Mulut nyamuk berbentuk tabung panjang dan tajam (runcing). Bentuk mulut seperti ini untuk menusuk kulit manusia atau hewan. Jangkrik mempunyai bentuk mulut penggigit dan pengunyah. Mulut ini mempunyai gigi-gigi kecil untuk mengunyah makanan yang berupa daun. Lalat rumah mempunyai alat penyerap pada mulutnya. Alat penyerap ini mirip spons (gabus). Alat ini untuk menyerap makanan terutama yang berupa cairan.
Link PTN
Link Sekolah Kedinasan
Hak Cipta